Minggu, 27 Januari 2013

Hadiah untuk Sang Juara

Pembagian laporan hasil belajar (raport) bagi peserta didik di sekolah telah dilaksanakan. Pada raport yang telah mereka terima, tercermin hasil belajar (prestasi) yang diraihnya dalam satu semester. Tentu saja, hasil peserta didik itu beragam. Ada yang memperoleh hasil yang sangat memuaskan (baik) dan berprestasi di kelas atau sekolahnya (juara umum), ada yang berada pada tingkatan perolehan hasil belajar yang tedolong di peringkat tengah, dan ada pula di antara mereka yang menduduki peringkat hasil belajar berada pada kategori rendah. Bagi peserta didik (anak) yang telah berhasil meraih prestasi akademik di sekolah. Sudah selayaknya memperoleh penghargaan. Pemberian penghargaan tidak hanya terbatas pada lingkungan sekolah. Pada umumnya sekolah telah memberikan penghargaan kepada peserta didik yang berpretasi tersebut, bersamaan dengan hari pembagian raport. Disamping dari sekolah, pemberian penghargaan bagi anak yang memperoleh juara di sekolahnya, sangat penting artinya dilakukan (diberikan) oleh orangtua dan keluarga dekat lainnya (kakek, nenek, paman, bibi, saudara). Teman-teman dekat juga bisa memberikan pengharaan kepada temannya yang dapat juara di sekolah. Pemberian hadiah, tidak terbatas hanya pada saat seorang anak memperoleh juara di bidang akademik, juga bisa diberikan pada saat ia memperoleh prestasi di bidang non akademik (ekstrakurikuler), sebagaimana pada umumnya dilakukan oleh pihak sekolah atau pihak lainnya (pemerintah, penyelenggara kegiatan, dan lainnya). Bentuk penghargaan yang diberikan kepada sang juara di sekolah, tidak terbatas pada hadiah yang berwujud benda (perlengkapan sekolah, mainan, dan benda lainnya), tetapi bisa dalam bentuk yang lainnya, seperti ucapan selamat atau pujian, hadiah berlibur, dan lain-lainnya. Pemberian penghargaan (hadiah) menjadi sangat penting artinya, mengingat anak yang menjadi juara di sekolah atau di kelasnya, merupakan seorang anak yang memiliki potensi dan kreativitas lebih dari teman-teman sekelas atau sekolahnya. Sehingga ia dapat berpretasi atau keluar sebagai sang juara di kelasnya (sekolahnya). Bisanya siswa yang seperti ini, merupakan teladan, yang pasti dapat menjadi contoh baik bagi teman-temannya yang lain. Teladan dalam bekerja, belajar dan bersikap. Termasuk dalam meraih prestasi di sekolah. Dalam meraih posisi sebagai sang juara atau prestasi, tentu seorang murid telah berjuang keras, rajin dan tekun. Di sinilah arti penting pemberian hadiah (pengargaan) dari orangtua dan keluarga lain si anak, termasuk juga dari teman-teman dekatnya, dan tentu saja dari sekolah atau pihak lainnya. Anak yang berprestasi di sekolahnya, pasti akan sangat senang dan bangga bila diberikan penghargaan oleh orang-orang terdekatnya, terutama dari orangtuanya. Pemberian penghargaan itu, sebagai hadiah atas usaha dan jerih payahnya selama ini dalam mengukir prestasi (juara). Anak yang diberikan hadiah akan semakin semangat untuk meningkatkan prestasi belajarnya, baik yang berhubungan dengan prestasi akademik maupun prestasi non akademik. Dengan kata lain, pemberian penghargaan kepada anak yang berprestasi di sekolahnya, merupakan bentuk apresiasi dari orangtua atau keluarga dekat, yang telah belajar keras sehingga berprestasi. Dengan begitu, anak-anak bisa lebih termotivasi lagi untuk terus belajar dan berprestasi. Kini peserta didik telah menerima raport, dan memasuki masa liburan sekolah, merupakan waktu yang tepat untuk memberikan penghargaan kepada anak atau teman kita yang telah berpretasi di sekolahnya. Bentuk atau jenis penghargaan (hadiah) yang kita berikan, tentu disesuaikan dengan kemampuan, dan memiliki nilai tambah (bermakna) bagi anak. Apabila tidak memiliki kemampuan yang memadai secara ekonomi, maka berilah bentuk penghargaan yang tidak memberatkan. Tetapi, apabila memiliki kemampuan ekonomi yang berlebih, bentuk hadiah yang kita berikan hendaknya mempertimbangkan segi manfaatnya bagi anak, terutama dalam hubungannya dengan sekolah. Bentuk hadiah yang diberikan tidak menyebabkan anak manja, dan mendorongnya terlibat dalam pergaulangan yang kurang baik. Semoga bermanfaat. Jerowaru Lombok Timur, 26 Desember 2011.
Pembagian laporan hasil belajar (raport) bagi peserta didik di sekolah telah dilaksanakan. Pada raport yang telah mereka terima, tercermin hasil belajar (prestasi) yang diraihnya dalam satu semester. Tentu saja, hasil peserta didik itu beragam. Ada yang memperoleh hasil yang sangat memuaskan (baik) dan berprestasi di kelas atau sekolahnya (juara umum), ada yang berada pada tingkatan perolehan hasil belajar yang tedolong di peringkat tengah, dan ada pula di antara mereka yang menduduki peringkat hasil belajar berada pada kategori rendah. Bagi peserta didik (anak) yang telah berhasil meraih prestasi akademik di sekolah. Sudah selayaknya memperoleh penghargaan. Pemberian penghargaan tidak hanya terbatas pada lingkungan sekolah. Pada umumnya sekolah telah memberikan penghargaan kepada peserta didik yang berpretasi tersebut, bersamaan dengan hari pembagian raport. Disamping dari sekolah, pemberian penghargaan bagi anak yang memperoleh juara di sekolahnya, sangat penting artinya dilakukan (diberikan) oleh orangtua dan keluarga dekat lainnya (kakek, nenek, paman, bibi, saudara). Teman-teman dekat juga bisa memberikan pengharaan kepada temannya yang dapat juara di sekolah. Pemberian hadiah, tidak terbatas hanya pada saat seorang anak memperoleh juara di bidang akademik, juga bisa diberikan pada saat ia memperoleh prestasi di bidang non akademik (ekstrakurikuler), sebagaimana pada umumnya dilakukan oleh pihak sekolah atau pihak lainnya (pemerintah, penyelenggara kegiatan, dan lainnya). Bentuk penghargaan yang diberikan kepada sang juara di sekolah, tidak terbatas pada hadiah yang berwujud benda (perlengkapan sekolah, mainan, dan benda lainnya), tetapi bisa dalam bentuk yang lainnya, seperti ucapan selamat atau pujian, hadiah berlibur, dan lain-lainnya. Pemberian penghargaan (hadiah) menjadi sangat penting artinya, mengingat anak yang menjadi juara di sekolah atau di kelasnya, merupakan seorang anak yang memiliki potensi dan kreativitas lebih dari teman-teman sekelas atau sekolahnya. Sehingga ia dapat berpretasi atau keluar sebagai sang juara di kelasnya (sekolahnya). Bisanya siswa yang seperti ini, merupakan teladan, yang pasti dapat menjadi contoh baik bagi teman-temannya yang lain. Teladan dalam bekerja, belajar dan bersikap. Termasuk dalam meraih prestasi di sekolah. Dalam meraih posisi sebagai sang juara atau prestasi, tentu seorang murid telah berjuang keras, rajin dan tekun. Di sinilah arti penting pemberian hadiah (pengargaan) dari orangtua dan keluarga lain si anak, termasuk juga dari teman-teman dekatnya, dan tentu saja dari sekolah atau pihak lainnya. Anak yang berprestasi di sekolahnya, pasti akan sangat senang dan bangga bila diberikan penghargaan oleh orang-orang terdekatnya, terutama dari orangtuanya. Pemberian penghargaan itu, sebagai hadiah atas usaha dan jerih payahnya selama ini dalam mengukir prestasi (juara). Anak yang diberikan hadiah akan semakin semangat untuk meningkatkan prestasi belajarnya, baik yang berhubungan dengan prestasi akademik maupun prestasi non akademik. Dengan kata lain, pemberian penghargaan kepada anak yang berprestasi di sekolahnya, merupakan bentuk apresiasi dari orangtua atau keluarga dekat, yang telah belajar keras sehingga berprestasi. Dengan begitu, anak-anak bisa lebih termotivasi lagi untuk terus belajar dan berprestasi. Kini peserta didik telah menerima raport, dan memasuki masa liburan sekolah, merupakan waktu yang tepat untuk memberikan penghargaan kepada anak atau teman kita yang telah berpretasi di sekolahnya. Bentuk atau jenis penghargaan (hadiah) yang kita berikan, tentu disesuaikan dengan kemampuan, dan memiliki nilai tambah (bermakna) bagi anak. Apabila tidak memiliki kemampuan yang memadai secara ekonomi, maka berilah bentuk penghargaan yang tidak memberatkan. Tetapi, apabila memiliki kemampuan ekonomi yang berlebih, bentuk hadiah yang kita berikan hendaknya mempertimbangkan segi manfaatnya bagi anak, terutama dalam hubungannya dengan sekolah. Bentuk hadiah yang diberikan tidak menyebabkan anak manja, dan mendorongnya terlibat dalam pergaulangan yang kurang baik. Semoga bermanfaat. Jerowaru Lombok Timur, 26 Desember 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan masukan komentar Anda, tapi pergunakan bahasa yang sopan dan jangan tinggalkan spam.