Mudik : Sebuah Tradisi Setiap Akhir Ramadhan
Sebuah
tradisi yang dilakukan berulang ulang dan turun temurun setiap Ramadhan
dan Idul Fitri adalah tradisi mudik atau pulang kampung. Orang atau
keluarga yang merantau serasa belum sempurna Ramadhannya dan ber-Idul
Fitri jika belum pulang kampung, walaupun mungkin dalam pelaksanaan
Ibadah Ramadhan tidak melaksanakan (secara lengkap) puasa atau tidak
menjalankan Sholat Tarawih serta Sholat lima waktu, namun dalam ber-Idul
fitri berupaya semaksimal mungkin bagaimana dapat pulang kampung dan
melaksanakan Sholat Id di kampung halaman dengan baju baru danpenampilan
baru, atau barang kali juga memperkenalkan istri atau suami ataumenantu
baru, bertemu dengan keluarga dan handai taulan.
Segala
cara ditempuh untuk dapatnya pulang kampung tersebut, tidak peduli
dengan pelanggaran lalu lintas dan kelayakan kendaraan yang digunakan
dijalan jalanyang rusak akibat kurang perawatan dari pemerintah untuk
pulang kampung, baik dengan kendaraan umum yang berdesak desakan yang
kadangkala dulu harus naik melalui lubang jendela, kereta api yang juga
kadang harus naik diatas gerbongatau duduk di depan WC, sepeda motor
dengan modifikasi sehingga dapat membawaseluruh keluarga dan muatan
barang bawaan untuk dibawa ke kampung halaman,membawa kendaraan dinas
milik Negara atau menyewa kendaraan sehingga dimatakeluarga terkesan
sukses diperantauan. Satu bulan sebelum lebaran atau bahkanbeberapa
bulan sebelumnya sudah ada
planning tentang pulang kampung. Bahkan
tiket kereta api kelas bisnis dan eksekutifkonon sudah habis dua puluh
hari sebelum idul fitri. Belum lagi resiko diperjalanan, dengan ruas
jalan yang tidak sesuai dengan jumlah kendaraan yangmelintas atau banyak
yang sudah berlubang mengakibatkan banyaknya kecelakaan yangberakibat
kematian disetiap acara mudik lebaran.
Jika kitamelihat di
Facebook maupun Twiter, banyak akun akun yang menggambarkan mudikdengan
satu kendaraan yang sangat
overload. Hal ini menggambarkan
betapamenariknya sebuah tradisi mudik ini. Dan ternyata mudik ini bukan
hanya tradisidi Indonesia, namun juga hamper diseluruh dunia mengenal
adanya mudik barengpada acara acara tertentu berdasarkan hari besar
keagamaan menurut agama dankepercayaannya tersebut.
Ibu ibu
adalahorang yang paling sibuk dalam pulang kampung, hal ini karena
tradisi pulang kampungdimana seringkali kesuksesan pulang kampung juga
dinilai dari oleh oleh yang diberikan para pemudik, meskipun yang paling
penting adalah silaturahim. Namunkita tidak dapat terlepas dari tradisi
tersebut, meskipun hal ini merupakanpemborosan, namun inilah
kenyataannya, ada rasa kepuasan tersendiri dalam pemberian oleh oleh
tersebut.
Memang,Ramadhan banyak member berkah, bukan hanya Fakir
Miskin dan Mustahiq saja yangmendapatkan berkah, karena orang orang
mengeluarkan Zakat, Infaq dan Shodaqoh (ZIS ) banyak dilaksanakan
dibulan Ramadhan, sebab dari segi amalan yangdilakukan dibulan Ramadhan
akan dilipatgandakan pahalanya. Sayangnyapelaksanaan Pembagian ZIS oleh
Muzakki banyak yang tidak terkoordinir, banyakyang dilakukan sendiri
oleh para Muzakki, baik Muzakki perorangan maupunmuzakki koorporasi
(perusahaan). Padahal jika ZIS dikelola secara professional,merupakan
modal yang tak ternilai untuk pemberdayaan umat Islam.
Pulang
kampung disamping untuk melepas rasa kangen di kampung halaman, dengan
sanak saudara,mempererat tali silaturahim, juga kadangkala untuk
menunjukkan kesuksesan dalam perantauan, sehingga bagi yang tidak benar
benar sukses kadangkala berupaya bagaimana dimata orang orang kampung
terlihat sukses, atau setidak tidaknya hidupnya lebih baik daripada masih
berada di kampung. Tidak heran jika banyakorang yang sedang pulang
kampung terlihat begitu glamour. Bagi yang bermodalpas pasan, dimana
mudik
hanya dengankendaraan roda dua, tidak ayal bahwa kendaraan tersebut akan sarat denganmuatan, sepeda motor akan diberi beberapa
pirantiagar bisa muat banyak barang, baik barang bawaan dari rantau maupun bekal dari kampunghalaman untuk dibawa ke rantau .
Setiap
kembalike kota, biasanya dari sanak family juga ada yang ingin
mengikuti jejak urban,dengan alasan ingin sukses dikota, seperti yang
digambarkan orang sukses yang sedang pulang kampung mudik lebaran,
meskipun (kadangkala) tanpa dilengkapidengan skill dan tekad yang kuat,
namun terbukti akibat mudik lebaran selalumenambah arus urbanisasi.
Banyak
orangyang sukses dari akibat merantau, hal ini dikarenakan dalam
perantauan tekatuntuk maju akan semakin kuat, semangat kerja akan
semakin tinggi, disamping diperantauan (kadang) jauh dari sanak family
sehingga malu jika tidak sukses dalam perantauan. Nah semangat yang
tinggi inilah sebagai modal utama dalam pembangunan.
Semangat
kerjayang tinggi, pengalaman diperantauan semestinya dapat dipergunakan
untuk ikut membangun kampung halaman yang (ternyata) kaya akan sumber
daya alam, dimanapotensi ini (sebenarnya) dapat dijadikan modal dasar
untuk pembangunan daerah.Sehingga dengan pesatnya pembangunan yang ada
didaerah, akan mengurangi arus urbanisasi, dimana penataan kota kota
besar amat sulit, padahal di dareah masih sangat membutuhkan banyak tenaga
dengan
nyalibesar untuk memajukan daerah.
Dalam acaramudik perlu dipersiapkan dengan benar, diantaranya :
1.
Rumah yang ditinggal mudik, apalagi perumahan di perkotaan dimana
sebagaian besar penghununya mudik, akan lengang dan hal ini harus
diperhitungkan keamanannya, baik keamaan intern (bahaya kebakaran) maupun
keamanan ektern (Pencurian).
2. Persiapan kendaraan yang dilakai
saat mudik, jika menggunakan kendaraan pribadi, harus
diperhitungkan dengan matang kelaian kendaraan dimaksud dan daya tempuh
perjalanan, hal ini dikarenakan disaat libur lebaran dimana semua orang
sibujk berlebaran, banyak bengkel yang tutup.
3. Personil yang dibawa mudik.
Sebuah
tradisi yang dilakukan berulang ulang dan turun temurun setiap Ramadhan
dan Idul Fitri adalah tradisi mudik atau pulang kampung. Orang atau
keluarga yang merantau serasa belum sempurna Ramadhannya dan ber-Idul
Fitri jika belum pulang kampung, walaupun mungkin dalam pelaksanaan
Ibadah Ramadhan tidak melaksanakan (secara lengkap) puasa atau tidak
menjalankan Sholat Tarawih serta Sholat lima waktu, namun dalam ber-Idul
fitri berupaya semaksimal mungkin bagaimana dapat pulang kampung dan
melaksanakan Sholat Id di kampung halaman dengan baju baru danpenampilan
baru, atau barang kali juga memperkenalkan istri atau suami ataumenantu
baru, bertemu dengan keluarga dan handai taulan.
Segala
cara ditempuh untuk dapatnya pulang kampung tersebut, tidak peduli
dengan pelanggaran lalu lintas dan kelayakan kendaraan yang digunakan
dijalan jalanyang rusak akibat kurang perawatan dari pemerintah untuk
pulang kampung, baik dengan kendaraan umum yang berdesak desakan yang
kadangkala dulu harus naik melalui lubang jendela, kereta api yang juga
kadang harus naik diatas gerbongatau duduk di depan WC, sepeda motor
dengan modifikasi sehingga dapat membawaseluruh keluarga dan muatan
barang bawaan untuk dibawa ke kampung halaman,membawa kendaraan dinas
milik Negara atau menyewa kendaraan sehingga dimatakeluarga terkesan
sukses diperantauan. Satu bulan sebelum lebaran atau bahkanbeberapa
bulan sebelumnya sudah ada
planning tentang pulang kampung. Bahkan
tiket kereta api kelas bisnis dan eksekutifkonon sudah habis dua puluh
hari sebelum idul fitri. Belum lagi resiko diperjalanan, dengan ruas
jalan yang tidak sesuai dengan jumlah kendaraan yangmelintas atau banyak
yang sudah berlubang mengakibatkan banyaknya kecelakaan yangberakibat
kematian disetiap acara mudik lebaran.
Jika kitamelihat di
Facebook maupun Twiter, banyak akun akun yang menggambarkan mudikdengan
satu kendaraan yang sangat
overload. Hal ini menggambarkan
betapamenariknya sebuah tradisi mudik ini. Dan ternyata mudik ini bukan
hanya tradisidi Indonesia, namun juga hamper diseluruh dunia mengenal
adanya mudik barengpada acara acara tertentu berdasarkan hari besar
keagamaan menurut agama dankepercayaannya tersebut.
Ibu ibu
adalahorang yang paling sibuk dalam pulang kampung, hal ini karena
tradisi pulang kampungdimana seringkali kesuksesan pulang kampung juga
dinilai dari oleh oleh yang diberikan para pemudik, meskipun yang paling
penting adalah silaturahim. Namunkita tidak dapat terlepas dari tradisi
tersebut, meskipun hal ini merupakanpemborosan, namun inilah
kenyataannya, ada rasa kepuasan tersendiri dalam pemberian oleh oleh
tersebut.
Memang,Ramadhan banyak member berkah, bukan hanya Fakir
Miskin dan Mustahiq saja yangmendapatkan berkah, karena orang orang
mengeluarkan Zakat, Infaq dan Shodaqoh (ZIS ) banyak dilaksanakan
dibulan Ramadhan, sebab dari segi amalan yangdilakukan dibulan Ramadhan
akan dilipatgandakan pahalanya. Sayangnyapelaksanaan Pembagian ZIS oleh
Muzakki banyak yang tidak terkoordinir, banyakyang dilakukan sendiri
oleh para Muzakki, baik Muzakki perorangan maupunmuzakki koorporasi
(perusahaan). Padahal jika ZIS dikelola secara professional,merupakan
modal yang tak ternilai untuk pemberdayaan umat Islam.
Pulang
kampung disamping untuk melepas rasa kangen di kampung halaman, dengan
sanak saudara,mempererat tali silaturahim, juga kadangkala untuk
menunjukkan kesuksesan dalam perantauan, sehingga bagi yang tidak benar
benar sukses kadangkala berupaya bagaimana dimata orang orang kampung
terlihat sukses, atau setidak tidaknya hidupnya lebih baik daripada masih
berada di kampung. Tidak heran jika banyakorang yang sedang pulang
kampung terlihat begitu glamour. Bagi yang bermodalpas pasan, dimana
mudik
hanya dengankendaraan roda dua, tidak ayal bahwa kendaraan tersebut akan sarat denganmuatan, sepeda motor akan diberi beberapa
pirantiagar bisa muat banyak barang, baik barang bawaan dari rantau maupun bekal dari kampunghalaman untuk dibawa ke rantau .
Setiap
kembalike kota, biasanya dari sanak family juga ada yang ingin
mengikuti jejak urban,dengan alasan ingin sukses dikota, seperti yang
digambarkan orang sukses yang sedang pulang kampung mudik lebaran,
meskipun (kadangkala) tanpa dilengkapidengan skill dan tekad yang kuat,
namun terbukti akibat mudik lebaran selalumenambah arus urbanisasi.
Banyak
orangyang sukses dari akibat merantau, hal ini dikarenakan dalam
perantauan tekatuntuk maju akan semakin kuat, semangat kerja akan
semakin tinggi, disamping diperantauan (kadang) jauh dari sanak family
sehingga malu jika tidak sukses dalam perantauan. Nah semangat yang
tinggi inilah sebagai modal utama dalam pembangunan.
Semangat
kerjayang tinggi, pengalaman diperantauan semestinya dapat dipergunakan
untuk ikut membangun kampung halaman yang (ternyata) kaya akan sumber
daya alam, dimanapotensi ini (sebenarnya) dapat dijadikan modal dasar
untuk pembangunan daerah.Sehingga dengan pesatnya pembangunan yang ada
didaerah, akan mengurangi arus urbanisasi, dimana penataan kota kota
besar amat sulit, padahal di dareah masih sangat membutuhkan banyak tenaga
dengan
nyalibesar untuk memajukan daerah.
Dalam acaramudik perlu dipersiapkan dengan benar, diantaranya :
1.
Rumah yang ditinggal mudik, apalagi perumahan di perkotaan dimana
sebagaian besar penghununya mudik, akan lengang dan hal ini harus
diperhitungkan keamanannya, baik keamaan intern (bahaya kebakaran) maupun
keamanan ektern (Pencurian).
2. Persiapan kendaraan yang dilakai
saat mudik, jika menggunakan kendaraan pribadi, harus
diperhitungkan dengan matang kelaian kendaraan dimaksud dan daya tempuh
perjalanan, hal ini dikarenakan disaat libur lebaran dimana semua orang
sibujk berlebaran, banyak bengkel yang tutup.
3. Personil yang dibawa mudik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan masukan komentar Anda, tapi pergunakan bahasa yang sopan dan jangan tinggalkan spam.