Jumat, 19 Juli 2013

Mudik : Sebuah Tradisi Setiap Akhir Ramadhan

Sebuah tradisi yang dilakukan berulang ulang dan turun temurun setiap Ramadhan dan Idul Fitri adalah tradisi mudik atau pulang kampung. Orang atau keluarga yang merantau serasa belum sempurna Ramadhannya dan  ber-Idul Fitri jika belum pulang kampung, walaupun mungkin dalam pelaksanaan Ibadah Ramadhan tidak melaksanakan (secara lengkap) puasa atau tidak menjalankan Sholat Tarawih serta Sholat lima waktu, namun dalam ber-Idul fitri berupaya semaksimal mungkin bagaimana dapat pulang kampung dan melaksanakan Sholat Id di kampung halaman dengan baju baru danpenampilan baru, atau barang kali juga memperkenalkan istri atau suami ataumenantu baru, bertemu dengan keluarga dan handai taulan.
Segala cara ditempuh untuk dapatnya pulang kampung tersebut, tidak peduli dengan pelanggaran lalu lintas dan kelayakan kendaraan yang digunakan dijalan jalanyang rusak akibat kurang perawatan dari pemerintah untuk pulang kampung, baik dengan kendaraan umum yang berdesak desakan yang kadangkala dulu harus naik melalui lubang jendela, kereta api yang juga kadang harus naik diatas gerbongatau duduk di depan WC, sepeda motor dengan modifikasi sehingga dapat membawaseluruh keluarga dan muatan barang bawaan untuk dibawa ke kampung halaman,membawa kendaraan dinas milik Negara atau menyewa kendaraan sehingga dimatakeluarga terkesan sukses diperantauan. Satu bulan sebelum lebaran atau bahkanbeberapa bulan sebelumnya sudah ada planning tentang pulang kampung. Bahkan tiket kereta api kelas bisnis dan eksekutifkonon sudah habis dua puluh hari sebelum idul fitri. Belum lagi resiko diperjalanan, dengan ruas jalan yang tidak sesuai dengan jumlah kendaraan yangmelintas atau banyak yang sudah berlubang mengakibatkan banyaknya kecelakaan yangberakibat kematian disetiap acara mudik lebaran.

Jika kitamelihat di Facebook maupun Twiter, banyak akun akun yang menggambarkan mudikdengan satu kendaraan yang sangat overload. Hal ini menggambarkan betapamenariknya sebuah tradisi mudik ini. Dan ternyata mudik ini bukan hanya tradisidi Indonesia, namun juga hamper diseluruh dunia mengenal adanya mudik barengpada acara acara tertentu berdasarkan hari besar keagamaan menurut agama dankepercayaannya tersebut.

Ibu ibu adalahorang yang paling sibuk dalam pulang kampung, hal ini karena tradisi pulang kampungdimana seringkali kesuksesan pulang kampung juga dinilai dari oleh oleh yang diberikan para pemudik, meskipun yang paling penting adalah silaturahim. Namunkita tidak dapat terlepas dari tradisi tersebut, meskipun hal ini merupakanpemborosan, namun inilah kenyataannya, ada rasa kepuasan tersendiri dalam pemberian oleh oleh tersebut.

Memang,Ramadhan banyak member berkah, bukan hanya Fakir Miskin dan Mustahiq saja yangmendapatkan berkah, karena orang orang mengeluarkan Zakat, Infaq dan Shodaqoh (ZIS ) banyak dilaksanakan dibulan Ramadhan, sebab dari segi amalan yangdilakukan dibulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya. Sayangnyapelaksanaan Pembagian ZIS oleh Muzakki banyak yang tidak terkoordinir, banyakyang dilakukan sendiri oleh para Muzakki, baik Muzakki perorangan maupunmuzakki koorporasi (perusahaan). Padahal jika ZIS dikelola secara professional,merupakan modal yang tak ternilai untuk pemberdayaan umat Islam.

Pulang kampung disamping untuk melepas rasa kangen di kampung halaman, dengan sanak saudara,mempererat tali silaturahim, juga kadangkala untuk menunjukkan kesuksesan dalam perantauan, sehingga bagi yang tidak benar benar sukses kadangkala berupaya bagaimana dimata orang orang kampung terlihat sukses, atau setidak tidaknya hidupnya lebih baik daripada masih berada di kampung. Tidak heran jika banyakorang yang sedang pulang kampung terlihat begitu glamour. Bagi yang bermodalpas pasan, dimana mudik hanya dengankendaraan roda dua, tidak ayal bahwa kendaraan tersebut akan sarat denganmuatan, sepeda motor akan diberi beberapa pirantiagar bisa muat banyak barang, baik barang bawaan dari rantau maupun bekal dari kampunghalaman untuk dibawa ke rantau .

Setiap kembalike kota, biasanya dari sanak family juga ada yang ingin mengikuti jejak urban,dengan alasan ingin sukses dikota, seperti yang digambarkan orang sukses yang sedang pulang kampung mudik lebaran, meskipun (kadangkala) tanpa dilengkapidengan skill dan tekad yang kuat, namun terbukti akibat mudik lebaran selalumenambah arus urbanisasi.

Banyak orangyang sukses dari akibat merantau, hal ini dikarenakan dalam perantauan tekatuntuk maju akan semakin kuat, semangat kerja akan semakin tinggi, disamping diperantauan (kadang) jauh dari sanak family sehingga malu jika tidak sukses dalam perantauan. Nah semangat yang tinggi inilah sebagai modal utama dalam pembangunan.

Semangat kerjayang tinggi, pengalaman diperantauan semestinya dapat dipergunakan untuk ikut membangun kampung halaman yang (ternyata) kaya akan sumber daya alam, dimanapotensi ini (sebenarnya) dapat dijadikan modal dasar untuk pembangunan daerah.Sehingga dengan pesatnya pembangunan yang ada didaerah, akan mengurangi arus urbanisasi, dimana penataan kota kota besar amat sulit, padahal di dareah masih sangat membutuhkan banyak tenaga dengan nyalibesar untuk memajukan daerah.

Dalam acaramudik perlu dipersiapkan dengan benar, diantaranya :
1. Rumah yang ditinggal mudik, apalagi perumahan di perkotaan dimana sebagaian besar penghununya mudik, akan lengang dan hal ini harus diperhitungkan keamanannya, baik keamaan intern (bahaya kebakaran) maupun keamanan ektern (Pencurian).
2. Persiapan kendaraan yang dilakai saat mudik, jika menggunakan kendaraan pribadi, harus diperhitungkan dengan matang kelaian kendaraan dimaksud dan daya tempuh perjalanan, hal ini dikarenakan disaat libur lebaran dimana semua orang sibujk berlebaran, banyak bengkel yang tutup.
3. Personil yang dibawa mudik.

Sebuah tradisi yang dilakukan berulang ulang dan turun temurun setiap Ramadhan dan Idul Fitri adalah tradisi mudik atau pulang kampung. Orang atau keluarga yang merantau serasa belum sempurna Ramadhannya dan  ber-Idul Fitri jika belum pulang kampung, walaupun mungkin dalam pelaksanaan Ibadah Ramadhan tidak melaksanakan (secara lengkap) puasa atau tidak menjalankan Sholat Tarawih serta Sholat lima waktu, namun dalam ber-Idul fitri berupaya semaksimal mungkin bagaimana dapat pulang kampung dan melaksanakan Sholat Id di kampung halaman dengan baju baru danpenampilan baru, atau barang kali juga memperkenalkan istri atau suami ataumenantu baru, bertemu dengan keluarga dan handai taulan.
Segala cara ditempuh untuk dapatnya pulang kampung tersebut, tidak peduli dengan pelanggaran lalu lintas dan kelayakan kendaraan yang digunakan dijalan jalanyang rusak akibat kurang perawatan dari pemerintah untuk pulang kampung, baik dengan kendaraan umum yang berdesak desakan yang kadangkala dulu harus naik melalui lubang jendela, kereta api yang juga kadang harus naik diatas gerbongatau duduk di depan WC, sepeda motor dengan modifikasi sehingga dapat membawaseluruh keluarga dan muatan barang bawaan untuk dibawa ke kampung halaman,membawa kendaraan dinas milik Negara atau menyewa kendaraan sehingga dimatakeluarga terkesan sukses diperantauan. Satu bulan sebelum lebaran atau bahkanbeberapa bulan sebelumnya sudah ada planning tentang pulang kampung. Bahkan tiket kereta api kelas bisnis dan eksekutifkonon sudah habis dua puluh hari sebelum idul fitri. Belum lagi resiko diperjalanan, dengan ruas jalan yang tidak sesuai dengan jumlah kendaraan yangmelintas atau banyak yang sudah berlubang mengakibatkan banyaknya kecelakaan yangberakibat kematian disetiap acara mudik lebaran.

Jika kitamelihat di Facebook maupun Twiter, banyak akun akun yang menggambarkan mudikdengan satu kendaraan yang sangat overload. Hal ini menggambarkan betapamenariknya sebuah tradisi mudik ini. Dan ternyata mudik ini bukan hanya tradisidi Indonesia, namun juga hamper diseluruh dunia mengenal adanya mudik barengpada acara acara tertentu berdasarkan hari besar keagamaan menurut agama dankepercayaannya tersebut.

Ibu ibu adalahorang yang paling sibuk dalam pulang kampung, hal ini karena tradisi pulang kampungdimana seringkali kesuksesan pulang kampung juga dinilai dari oleh oleh yang diberikan para pemudik, meskipun yang paling penting adalah silaturahim. Namunkita tidak dapat terlepas dari tradisi tersebut, meskipun hal ini merupakanpemborosan, namun inilah kenyataannya, ada rasa kepuasan tersendiri dalam pemberian oleh oleh tersebut.

Memang,Ramadhan banyak member berkah, bukan hanya Fakir Miskin dan Mustahiq saja yangmendapatkan berkah, karena orang orang mengeluarkan Zakat, Infaq dan Shodaqoh (ZIS ) banyak dilaksanakan dibulan Ramadhan, sebab dari segi amalan yangdilakukan dibulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya. Sayangnyapelaksanaan Pembagian ZIS oleh Muzakki banyak yang tidak terkoordinir, banyakyang dilakukan sendiri oleh para Muzakki, baik Muzakki perorangan maupunmuzakki koorporasi (perusahaan). Padahal jika ZIS dikelola secara professional,merupakan modal yang tak ternilai untuk pemberdayaan umat Islam.

Pulang kampung disamping untuk melepas rasa kangen di kampung halaman, dengan sanak saudara,mempererat tali silaturahim, juga kadangkala untuk menunjukkan kesuksesan dalam perantauan, sehingga bagi yang tidak benar benar sukses kadangkala berupaya bagaimana dimata orang orang kampung terlihat sukses, atau setidak tidaknya hidupnya lebih baik daripada masih berada di kampung. Tidak heran jika banyakorang yang sedang pulang kampung terlihat begitu glamour. Bagi yang bermodalpas pasan, dimana mudik hanya dengankendaraan roda dua, tidak ayal bahwa kendaraan tersebut akan sarat denganmuatan, sepeda motor akan diberi beberapa pirantiagar bisa muat banyak barang, baik barang bawaan dari rantau maupun bekal dari kampunghalaman untuk dibawa ke rantau .

Setiap kembalike kota, biasanya dari sanak family juga ada yang ingin mengikuti jejak urban,dengan alasan ingin sukses dikota, seperti yang digambarkan orang sukses yang sedang pulang kampung mudik lebaran, meskipun (kadangkala) tanpa dilengkapidengan skill dan tekad yang kuat, namun terbukti akibat mudik lebaran selalumenambah arus urbanisasi.

Banyak orangyang sukses dari akibat merantau, hal ini dikarenakan dalam perantauan tekatuntuk maju akan semakin kuat, semangat kerja akan semakin tinggi, disamping diperantauan (kadang) jauh dari sanak family sehingga malu jika tidak sukses dalam perantauan. Nah semangat yang tinggi inilah sebagai modal utama dalam pembangunan.

Semangat kerjayang tinggi, pengalaman diperantauan semestinya dapat dipergunakan untuk ikut membangun kampung halaman yang (ternyata) kaya akan sumber daya alam, dimanapotensi ini (sebenarnya) dapat dijadikan modal dasar untuk pembangunan daerah.Sehingga dengan pesatnya pembangunan yang ada didaerah, akan mengurangi arus urbanisasi, dimana penataan kota kota besar amat sulit, padahal di dareah masih sangat membutuhkan banyak tenaga dengan nyalibesar untuk memajukan daerah.

Dalam acaramudik perlu dipersiapkan dengan benar, diantaranya :
1. Rumah yang ditinggal mudik, apalagi perumahan di perkotaan dimana sebagaian besar penghununya mudik, akan lengang dan hal ini harus diperhitungkan keamanannya, baik keamaan intern (bahaya kebakaran) maupun keamanan ektern (Pencurian).
2. Persiapan kendaraan yang dilakai saat mudik, jika menggunakan kendaraan pribadi, harus diperhitungkan dengan matang kelaian kendaraan dimaksud dan daya tempuh perjalanan, hal ini dikarenakan disaat libur lebaran dimana semua orang sibujk berlebaran, banyak bengkel yang tutup.
3. Personil yang dibawa mudik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan masukan komentar Anda, tapi pergunakan bahasa yang sopan dan jangan tinggalkan spam.