Sabtu, 02 Maret 2013

Pesona Pantai Lombok Timur Bagian Selatan yang Terabaikan dan Tergadaikan

          Wilayah bagian selatan Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengandung potensi luar biasa untuk dapat mengangkat perekonomian masyarakat atau mensejahterakan penduduk. Potensi besar yang dimiliki wilayah ini adalah di sektor pariwisata, pertanian,  budi daya laut (rumput laut, budi daya ikan kerapu dan lopster), dan lain-lainnya. 

       Potensi-potensi tersebut sampai dengan sekarang belum dapat dikembangkan secara optimal, sehingga belum dapat dirasakan manfaatnya secara signifikan oleh masyarakat untuk menunjang kehidupan mereka. Terdapat beberapa persoalan yang menyebabkan perkembangannya menjadi terhambat. Bahkan untuk sektor pariwisata, nyaris belum tampak perkembangan yang berarti, baru sebagian kecil yang mampu dikembangkan.
Gili Sunut

        Pariwisata bahri sangat menggiurkan (menjanjikan), karena didukung oleh panorama alam (laut) yang indah dan mempesona, memiliki daya tarik keindahan dan keunikannya. Secara kualitas tidak kalah menarik dengan obyek-obyek wisata daerah lain. Sehingga sangat potensial sekali untuk mendatangkan para wisatawan, baik domistik maupun manca negara. Di bagian selatan Kabupaten Lombok Timur, tepatnya  di wilayah Kecamatan Jerowaru terdapat beberapa temapat yang sangat cocok dikembangkan menjadi obyek wisata, seperti Teluk Ekas, Teluk Serewe, kawasan Kaliantan dan Tanjung Bloam, kawasan Sungkun, kawasan Sunut, Pantai Surga, dan Pantai Cemara, serta Pantai Tanjung Ringgit, Tanjung Perak dan Tanjung Cina. Kawasan-kawasan pantai tersebut memiliki keunggulan, antara lain  panorama alam, pemandangan bawah air berupa terumbu karang dan keaneka ragaman flora dan faunanya, serta peninggalan sejarah. Selain itu, tidak terlalu jauh dari tempat itu, terdapat juga beberapa kawasan Gili (pulau-pulau kecil) sebanyak lebih kurang 23 Gili yang tidak kalah menariknya dibanding panorama pantai yang ada.




Pantai Surga
         Kawasan-kawasan pantai di atas memiliki pasir putih. Hamparan pasir putih tersebut merupakan daya tarik bagi pengunjung.  Secara lebih khusus, daya tarik yang ditawarkan di masing-masing kawasan pantai dapat diuraikan berikut ini. Di Pantai Kaliantan, menawarkan tradisi tahunan “bau nyale” yang dilakukan pada bulan Pebruari dan Maret, cocok untuk kegiatan Snorkling dan Surfing. Kegiatan deving untuk melihat keindahan bawah laut, serta panorama yang indah untuk menikmati saat matahari terbit (Sun Rise) dan matahari terbenam (Sun Set) ditawarkan di Pantai Surga dan Teluk Ekas. Pemandangan bukit karang (tebing) yang menarik dan indah terdapat di Tanjung Ringgit, Tanjung Perak dan Tanjung Cina, serta Pantai Surga, sekaligus dari atas tebing bisa melihat panorama Samudera Indonesia (Samudra Hindia). Wisata sejarah ditawarkan di sekitar kawasan Tanjung Ringgit. Di sini terdapat rangkaian goa-goa peninggalan zaman Jepang  (Goa Jepang/Tangsi) dan Meriam Jepang, sebagai jejak pendaratan Jepang Dalam Perang Dunia II sekitar tahun 1942.

Tanjung Ringgit

            Disamping itu, kawasan pantai juga  mempunyai potensi ekonomi unggulan, seperti  budidaya mutiara dan rumput laut di Gili Sunut dan Pantai Surga. Rumput laut cocok juga dikembangkan di Pantai Kaliantan. Selain itu Gili Sunut juga menawarkan tempat kegiatan atraksi wisata berupa rafting, dan banana split. Di tengah pantai Sunut terdapat tiga pulau (Gili Petelu). Potensi lainnya terdapat di Tanjung Bloam yang merupakan daerah konservasi penyu.

 Tangsi Jepang

Untuk dapat mengembangkan pariwisata di wilayah selatan Kabupaten Lombok Timur, dibutuhkan usaha yang sungguh-sungguh (serius). Langkah ini diperlukan mengingat adanya berbagai persoalan yang membelit pengembangan sektor potensial ini.  Permasalahan yang menonjol dan terungkap ke permukaan, antara lain :
1.      Sarana dan prasarana (insfastruktur) pendukung yang tidak (belum) memadai. Jalan-jalan raya menuju objek-objek wisata yang ada masih kondisinya masih memprihatinkan. Transportasi laut yang aman dan nyaman belum tersedia. Keadaan ini menyebabkan wisatawan (asing) tidak banyak berkunjung, dan mereka lebih memilih melalui perairan Kabupaten Lombok Tengah untuk menuju objek wisata di Kabupaten Lombok Timur bagian selatan.
2.      Persoalan status kepemilikan tanah, dan calo tanah. Masalah ini sangat rumit, dan sudah diketahui secara umum. Kepemilikan sertifikat atas sebidang tanah dobel, dan dijual-belikan lebih dari satu kali merupakan persoalan yang selalu muncul. Batas-batas tanah milik negara dan penduduk tidak jelas, sehingga klaim atas sebidang tanah (milik negara) tak terelakkan. Persoalan ini semakin rumit dan runcing dipicu dengan munculnya calo-calo tanah yang mencari keuntungan pribadi. 
3.      Keamanan yang kurang mendukung. Dalam penyelesaian masalah yang ada, misalnya masalah sengketa lahan dan lainnya, yang dominan terlibat peran pamswakarsa, yang justeru tidak memiliki hak dalam penegakan hukum,dan condong lebih mencari keuntungan kelompoknya.
4.      Prosedur investasi yang masih berbelit-belit. Peraturan-peraturan daerah (perda) yang ada, dan pelaksanaannya terkait dengan masalah pariwisata, masih berpotensi memberatkan investor untuk berinvestasi. Keenganan para investor dalam menanamkan modalnya di wialayah ini juga disebabkan oleh adanya persoalan-persoalan di atas (1 – 3).

 Teluk Ekas

Oleh karena munculnya permasalahan-permasalahan di atas, seolah-olah pengembangan objek-objek wisata di wilayah ini menjadi tergadaikan. Kurangnya komitmen dan adanya kepentingan-kepentingan tertentu menyebabkan pengembangannya menjadi mengambang dan menggantung. Komitmen dan kepentingan yang tidak atau kurang memperhatikan dan mempertimbangkan kepentingan umum (rakyat) telah menggadai pengembangan sektor pariwisata. Penyelesaian atas persoalan-persoalan tersebut, sangat tergantung dari kesadaran dan peran aktif pihak-pihak terkait. Pemerintah daerah dituntut untuk mampu menyiapkan infrastruktur dan memberikan jaminan investasi yang baik. Pihak keamanan diminta untuk dapat menegakkan hukum (kepastian hukum) atau memberi jaminan keamanan. Badan Pertanahan Nasional (BPN) harus mampu melaksanakan tugas dan fungsi (tanggungjawabnya) secara transparan dan akuntabel, sehingga tidak menimbulkan ketidak pastian status kepemilikan tanah (tidak terdapat sertifikat tanah yang ganda). Dan akhirnya, pengembangan sektor pariwisata akan berhasil dengan baik (optimal) apabila masyarakat setempat dapat berpartisipasi aktif di dalamnya atau memberikan dukungan positif. Dengan demikian kehidupan masyarakat dapat ditingkatkan secara bertahap menuju upaya mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.

 Teluk Ekas
          Wilayah bagian selatan Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengandung potensi luar biasa untuk dapat mengangkat perekonomian masyarakat atau mensejahterakan penduduk. Potensi besar yang dimiliki wilayah ini adalah di sektor pariwisata, pertanian,  budi daya laut (rumput laut, budi daya ikan kerapu dan lopster), dan lain-lainnya. 

       Potensi-potensi tersebut sampai dengan sekarang belum dapat dikembangkan secara optimal, sehingga belum dapat dirasakan manfaatnya secara signifikan oleh masyarakat untuk menunjang kehidupan mereka. Terdapat beberapa persoalan yang menyebabkan perkembangannya menjadi terhambat. Bahkan untuk sektor pariwisata, nyaris belum tampak perkembangan yang berarti, baru sebagian kecil yang mampu dikembangkan.
Gili Sunut

        Pariwisata bahri sangat menggiurkan (menjanjikan), karena didukung oleh panorama alam (laut) yang indah dan mempesona, memiliki daya tarik keindahan dan keunikannya. Secara kualitas tidak kalah menarik dengan obyek-obyek wisata daerah lain. Sehingga sangat potensial sekali untuk mendatangkan para wisatawan, baik domistik maupun manca negara. Di bagian selatan Kabupaten Lombok Timur, tepatnya  di wilayah Kecamatan Jerowaru terdapat beberapa temapat yang sangat cocok dikembangkan menjadi obyek wisata, seperti Teluk Ekas, Teluk Serewe, kawasan Kaliantan dan Tanjung Bloam, kawasan Sungkun, kawasan Sunut, Pantai Surga, dan Pantai Cemara, serta Pantai Tanjung Ringgit, Tanjung Perak dan Tanjung Cina. Kawasan-kawasan pantai tersebut memiliki keunggulan, antara lain  panorama alam, pemandangan bawah air berupa terumbu karang dan keaneka ragaman flora dan faunanya, serta peninggalan sejarah. Selain itu, tidak terlalu jauh dari tempat itu, terdapat juga beberapa kawasan Gili (pulau-pulau kecil) sebanyak lebih kurang 23 Gili yang tidak kalah menariknya dibanding panorama pantai yang ada.




Pantai Surga
         Kawasan-kawasan pantai di atas memiliki pasir putih. Hamparan pasir putih tersebut merupakan daya tarik bagi pengunjung.  Secara lebih khusus, daya tarik yang ditawarkan di masing-masing kawasan pantai dapat diuraikan berikut ini. Di Pantai Kaliantan, menawarkan tradisi tahunan “bau nyale” yang dilakukan pada bulan Pebruari dan Maret, cocok untuk kegiatan Snorkling dan Surfing. Kegiatan deving untuk melihat keindahan bawah laut, serta panorama yang indah untuk menikmati saat matahari terbit (Sun Rise) dan matahari terbenam (Sun Set) ditawarkan di Pantai Surga dan Teluk Ekas. Pemandangan bukit karang (tebing) yang menarik dan indah terdapat di Tanjung Ringgit, Tanjung Perak dan Tanjung Cina, serta Pantai Surga, sekaligus dari atas tebing bisa melihat panorama Samudera Indonesia (Samudra Hindia). Wisata sejarah ditawarkan di sekitar kawasan Tanjung Ringgit. Di sini terdapat rangkaian goa-goa peninggalan zaman Jepang  (Goa Jepang/Tangsi) dan Meriam Jepang, sebagai jejak pendaratan Jepang Dalam Perang Dunia II sekitar tahun 1942.

Tanjung Ringgit

            Disamping itu, kawasan pantai juga  mempunyai potensi ekonomi unggulan, seperti  budidaya mutiara dan rumput laut di Gili Sunut dan Pantai Surga. Rumput laut cocok juga dikembangkan di Pantai Kaliantan. Selain itu Gili Sunut juga menawarkan tempat kegiatan atraksi wisata berupa rafting, dan banana split. Di tengah pantai Sunut terdapat tiga pulau (Gili Petelu). Potensi lainnya terdapat di Tanjung Bloam yang merupakan daerah konservasi penyu.

 Tangsi Jepang

Untuk dapat mengembangkan pariwisata di wilayah selatan Kabupaten Lombok Timur, dibutuhkan usaha yang sungguh-sungguh (serius). Langkah ini diperlukan mengingat adanya berbagai persoalan yang membelit pengembangan sektor potensial ini.  Permasalahan yang menonjol dan terungkap ke permukaan, antara lain :
1.      Sarana dan prasarana (insfastruktur) pendukung yang tidak (belum) memadai. Jalan-jalan raya menuju objek-objek wisata yang ada masih kondisinya masih memprihatinkan. Transportasi laut yang aman dan nyaman belum tersedia. Keadaan ini menyebabkan wisatawan (asing) tidak banyak berkunjung, dan mereka lebih memilih melalui perairan Kabupaten Lombok Tengah untuk menuju objek wisata di Kabupaten Lombok Timur bagian selatan.
2.      Persoalan status kepemilikan tanah, dan calo tanah. Masalah ini sangat rumit, dan sudah diketahui secara umum. Kepemilikan sertifikat atas sebidang tanah dobel, dan dijual-belikan lebih dari satu kali merupakan persoalan yang selalu muncul. Batas-batas tanah milik negara dan penduduk tidak jelas, sehingga klaim atas sebidang tanah (milik negara) tak terelakkan. Persoalan ini semakin rumit dan runcing dipicu dengan munculnya calo-calo tanah yang mencari keuntungan pribadi. 
3.      Keamanan yang kurang mendukung. Dalam penyelesaian masalah yang ada, misalnya masalah sengketa lahan dan lainnya, yang dominan terlibat peran pamswakarsa, yang justeru tidak memiliki hak dalam penegakan hukum,dan condong lebih mencari keuntungan kelompoknya.
4.      Prosedur investasi yang masih berbelit-belit. Peraturan-peraturan daerah (perda) yang ada, dan pelaksanaannya terkait dengan masalah pariwisata, masih berpotensi memberatkan investor untuk berinvestasi. Keenganan para investor dalam menanamkan modalnya di wialayah ini juga disebabkan oleh adanya persoalan-persoalan di atas (1 – 3).

 Teluk Ekas

Oleh karena munculnya permasalahan-permasalahan di atas, seolah-olah pengembangan objek-objek wisata di wilayah ini menjadi tergadaikan. Kurangnya komitmen dan adanya kepentingan-kepentingan tertentu menyebabkan pengembangannya menjadi mengambang dan menggantung. Komitmen dan kepentingan yang tidak atau kurang memperhatikan dan mempertimbangkan kepentingan umum (rakyat) telah menggadai pengembangan sektor pariwisata. Penyelesaian atas persoalan-persoalan tersebut, sangat tergantung dari kesadaran dan peran aktif pihak-pihak terkait. Pemerintah daerah dituntut untuk mampu menyiapkan infrastruktur dan memberikan jaminan investasi yang baik. Pihak keamanan diminta untuk dapat menegakkan hukum (kepastian hukum) atau memberi jaminan keamanan. Badan Pertanahan Nasional (BPN) harus mampu melaksanakan tugas dan fungsi (tanggungjawabnya) secara transparan dan akuntabel, sehingga tidak menimbulkan ketidak pastian status kepemilikan tanah (tidak terdapat sertifikat tanah yang ganda). Dan akhirnya, pengembangan sektor pariwisata akan berhasil dengan baik (optimal) apabila masyarakat setempat dapat berpartisipasi aktif di dalamnya atau memberikan dukungan positif. Dengan demikian kehidupan masyarakat dapat ditingkatkan secara bertahap menuju upaya mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.

 Teluk Ekas

4 komentar:

  1. Wkt sy masih tinggal di lombok timur dulu salah satu msalah adalah kkurangan air d daerah tsb, wkt msim kmarau kering kerontang, sdahkah msalah tsb diatasi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sampai saatini masalah tersebut belum teratasi.Mingkin baru bisa terpenuhi setelah tahun 2014, seiring dengan mulai beroperasinya Dam Pandandure, yang sekarang masih dalam tahap pengerjaan. Dam ini akan mampu mangairi wilayah Lombok Timur bagian selatan, termasuk untuk kebutuhan air minum.

      Hapus
  2. Beberapa wkt yg lalu saya punya kesempatan utk menikmati keindahan pantai di Lombok sayang krn terbatas wkt baru disebelah barat yg saya kunjungi, pdhl menurut informasi Pantai Lombok Timur jauh lebih eksotik dan indah, suatu saat klo ada kesempatan lg InsyaAllah saya bs berkunjung ksn titip link saya pak

    http://tizara42.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga ibu ada kesempatan utk berkunjung, amin.

      Hapus

Silahkan masukan komentar Anda, tapi pergunakan bahasa yang sopan dan jangan tinggalkan spam.